Senin, 21 Juli 2008

Yusril Calon Presiden dari PBB

Yusril Resmi Dicalonkan PBB sebagai Capres 2009 PDF Cetak E-mail
Sumber : Okezone&detikNews.com
Kamis, 17 Juli 2008
Yusril Ihza Mahendra
YIM - Capres Resmi PBB
JAKARTA - Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra secara resmi dicalonkan sebagai calon presiden dari PBB untuk pemilu 2009 dalam Mukernas IV PBB. Yusril dicalonkan karena dinilai sudah memiliki pengalaman maju sebagai capres sejak pemilu 1999. Selain itu, Yusril juga mengaku tidak masalah dengan hasil survey yang tidak menyebutkan namanya. "Saya sangat siap maju sebagai capres. Kalau ada kekurangan-kekurangan, kita harus bekerja lebih keras," kata Yusril menanggapi pencalonan dirinya di Hotel Granda Cempaka, dalam acara Mukernas IV PBB di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (16/7/2008).
Yusril beralasan pencalonan dirinya sebagai capres dari PBB disebabkan, mesin politik partai yang lahir 17 Juli 1998 ini lebih kuat dari pemilu sebelumnya. Selain itu, masih ada persiapan setahun ke depan untuk pemilihan umum.

Dia juga menanggapi positif hasil survey yang tidak menyebutkan namanya sama sekali sebagai capres. "Mungkin saya memang dinilai belum punya nama. Tapi saya siap bertarung secara fair, terbuka, jujur, dan adil," tegasnya.

Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Ahmad Sumargono berpandangan berbeda soal pencalonan Ketua Majelis Syura PBB Yusril Ihza Mahendra sebagai presiden. Sumargono mengatakan, pencalonan mantan Mensesneg itu tergantung hasil Pemilu nanti.

"Tergantung hasil Pemilu. Kalau (hasil) Pemilunya nggak pas, susah juga," kata Sumargono atau biasa disingkat Gogon, ditemui di sela-sela Mukernas IV PBB di Hotel Grand Cempaka, Jl Suprapto, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2008).

Yusril dan Isteri
Yim & Isteri (detikcom/dikhy sasra)
Menurut Ketua DPW PBB DKI Jakarta itu, Yusril akan jadi capres jika perolehan suara PBB signifikan. Agak berseloroj, Gogon menyatakan, jika suara PBB mencapai 20-an persen, maka Yusril akan digadang-gadang.

Kalau suara PBB tidak cukup signifikan ? "Koalisi, kalau ditawarkan sama yang lain," kata Gogon.

Dengan koalisi, terbuka juga kemungkinan Yusril hanya akan diplot sebagai calon Wakil Presiden. Namun, jika suara PBB sangat signifikan, taruhlah sampai 30-an persen, maka PBB tak perlu berkoalisi.

"Kalau kita tidak signifikan, tergantung yang ngajak. Kalau signifikan bisa dua-duanya dari PBB. Misal kita dapat 40 persen, maka ngapain koalisi? Capres dari PBB dan cawapres dari PBB," lanjutnya.

Lalu, partai apakah yang kira-kira akan diajak PBB berkoalisi? "Kecenderungannya platform yang sama seperti di NTB. Kalau yang bertentangan, nanti susah kita, ideologinya beda," jelasnya.

Tapi, seperti yang terjadi dalam Pilkada Sumatera Barat, PBB bisa saja berkoalisi dengan partai sekuler seperti PDIP. "Ya, namanya politik bisa juga kalau terpaksa," kata Gogon tergelak.(aba/fay)

Tidak ada komentar: