Senin, 21 Juli 2008

Din Syamsuddin Siap Menjadi PRESIDEN RI 2009

Selasa, 15 Juli 2008 | 18:22 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin (kanan) menerima cenderamata dari Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Jenderal TNI (Purn) Wiranto, di Jakarta, Kamis (24/1). Wiranto maupun Din menyatakan pertemuan tersebut hanya silaturahmi saja, untuk menepis anggapan acara tersebut merupakan konsolidasi menjelang Pemilihan Presiden 2009.
JAKARTA,SELASA - Din Syamsuddin menyatakan siap menjadi calon presiden maupun wakil presiden. Kesiapan dan kapabilitas baginya tak menjadi persoalan berarti. Yang terpenting baginya adalah soal dukungan dari parpol untuk melakukan pencalonan.

"Kalau itu ditanyakan kepada saya, sebagai pemimpin sebuah ormas Islam yang sangat besar, yang usianya lebih tua dari negara ini, saya tidak enak kalau mengatakan tidak siap, saya harus siap," ujar Din usai bertemu dengan Menteri Kehakiman dan Menteri Perencanaan Palestina di Jakarta, Selasa (15/7).

Hingga saat ini, Din mengakui belum ada satupun partai yang meminangnya secara resmi namun dari berbagai perbincangan dan 'kabar burung'. Beberapa partai sudah siap meminangnya baik menjadi capres maupun calon wapres.

"Lebih banyak masih datang dari perorangan, sebagai fungsionaris partai. Belum secara resmi dari partai. Saya kira, partainya juga baru diumumkan," ujar Din. Menurut kabar yang berkembang, PDI-P siap meminang Din menjadi calon wapres untuk mendampingi Megawati Sularnoputri. Partai Matahari Bangsa yang dibentuk oleh kaum muda Muhammadiyah bahkan siap mengusungnya menjadi capres.

Namun Din kembali membantah bahwa kedua partai tersebut telah menyampaikan maksud mereka secara resmi. Menanggapi rencana pinangan PDI-P sebagai 'orang kedua' alias calon wakil presiden, Din menyatakan siap asalkan dia dan pasangannya nanti memiliki visi dan chemistry sejak awal.

"Saya lihat itu harus menjadi sebuah pasangan yang ideal, dari berbagai sisi harus cocok, visi, dan chemistry. Karena kalau tidak, (mungkin) sebelum pemilu bersepakat tapi begitu berhasil, satu dua tahun pecah, akhirnya yang terkena getahnya adalah rakyat," tandas Din.

Oleh karena itu, dirinya akan memikirkan hal itu lebih matang lagi, apakah akan maju menjadi capres atau nantinya menerima tawaran menjadi calon wapres. Apalagi terkait dirinya masih mengemban hasil Muktamar Muhammadiyah sebagai Ketum PP Muhammadiyah hingga tahun 2010.

Tidak ada komentar: