Selasa, 22 Juli 2008

2009 yang Tua Sunset, 2014 yang Muda Sunrise

Jakarta - Pemilihan Presiden 2009 di depan mata. Jalan menuju posisi RI 1 kian menghangat. Tapi menyeruak siapa yang pantas, dari barisan kaum tuakah atau kini saatnya giliran kaum muda, atau juga kombinasi keduanya?

"Kemungkinan 2009 ini tahun transisi untuk kepemimpinan nasional, yang tua sunset atau tenggelam dan yang muda sunrise. 2009 Ini matahari terbit belum tinggi buat yang muda, 2014 baru muncul," kata pengamat politik M Qodari saat berbincang via telepon, Rabu (23/7/2008).

Qodari melanjutkan untuk pemilu 2009 akan terjadi kompromi politik, artinya akan ada kombinasi yang tua dan yang muda. "2009 ini tahun estafet, tapi untuk kabinet saya yakin 60 persen akan diisi oleh yang muda," tambahnya.

Dia melanjutkan sebetulnya saat ini sudah banyak kaum muda usia di bawah 50-an tahun dari partai-partai politik yang muncul ke permukaan, tapi memang persoalannya pada akses dan popularitas. "Saat ini di tiap partai yang senior masih mendominasi," imbuhnya.

Qodari lalu menyebutkan kekuatan muda di tiap partai politikik. Untuk Golkar ada nama Yuddy Chrisnandi, Ferry Mursyidan Baldan, Priyo Budi Santoso, dan Idrus Marham. Untuk PDIP ada Pramono Anung, Ganjar Pranowo, Arya Bima, Maruarar Sirait.

Untuk PKB ada Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid, Lukman Edy. PPP ada Lukman Hakim. PAN ada Drajad Wibowo, Zulkifli Hasan. Juga PKS ada Tifatul Sembiring, Hidayat Nur Wahid, Anis Mata, Fachri Hamzah. Untuk Demokrat ada Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng.

"Regenerasi akan terjadi, tidak ada partai yang tidak mau itu dan pemimpin terus berputar," tambahnya.

Sesuai prediksinya kaum muda akan muncul di 2014, lalu bagaimana kalau yang tua tetap bertahan? "Kalau mereka ngotot tidak ada ampun lagi. Mereka akan habis," tandas pengamat berusia 40-an tahun ini.(ndr/fay)

Tidak ada komentar: